Friday, May 18, 2012

Pembangunan Sarana PON di Riau Terancam Mangkrak

Pekanbaru, Sub kontraktor pembangunan stadion utama Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau mengancam akan merubuhkan bangunan tersebut. Ancaman serius ini disampaikan sejumlah sub kontraktor yang bekerja membanguan stadion utama di kawasan kampus Universitas Riau di Panam, Pekanbaru.

"Kita sudah pernah sampaikan ke pihak konsorsium terkait nasib kami ini. Tapi tidak pernah ada kejelasan. Apa lagi setelah KPK menangkap salah satu manager PT P, kita malah bingung mau menagih dengan siapa. Semua pihak konsorsium saat ini tidak bisa dihubungi," kata salah satu manager sub kontraktor yang tidak bersedia disebutkan namanya kepada wartawan, Jumat (18/5/2012). Konsorsium yang dimaksud yaitu PT A, PT W dan PT P.

Diduga mangkraknya pembangunan karena ketiga perusahaan plat merah ini belum membayarkan tagihan materil bangunan dan gaji ratusan pekerja yang ada di sana. Sudah 7 bulan, pihak sub kontraktor belum mendapat kepastian kapan mereka harus menerima uang dari pihak konsorsium. Dalam pengerjaan di lapangan, ada puluhan sub kontraktor yang bersama-sama mengerjakan proyek stadion utama tersebut.

Menurut sumber tersebut, jika pada akhir bulan ini para sub kontraktor tidak mendapat kepastian kapan tagihan akan dilunasi pihak konsorsium, maka mereka mengancam akan membongkar kembali apa yang selama ini telah mereka kerjakan.

"Dari puluhan sub kontraktor itu, kalau dihitung, ada Rp 20 miliar lebih tagihan kita belum dibayar. Sementara satu sisi, kita sendiri sudah jatuh tempo melunasi hutang ke bank pada akhir tahun lalu," kata sumber tersebut.

Dengan belum dibayarnya tagihan tersebut, kini ratusan pekerja di stadion utama sebagian besar tidak lagi bersedia bekerja. Ini sehubungan para buruh tersebut juga menerima imbasnya belum menerima gaji.

"Kita selama ini hanya mendapat pinjaman uang makan saja. Gaji belum pernah kita terima utuh sejak 7 bulan ini. Buat apa kita kerja capek-capek, kalau ternyata tidak digaji. Kami tidak menyalahkan sub kontraktor, tapi menyalahkan perusahaan pemenang tender proyek stadion ini," ujar salah seorang buruh yang berasal dari Jawa Tengah Sugiarto.

Menanggapi hal ini, Pemerintah Provinsi Riau mengaku belum mendapatkan laporan tentang rencana mogok kontraktor pekerja stadion utama. Kendati demikian, diakui terdapat sedikit kendala teknis tentang pendanaan untuk sarana yang memiliki peran substansi dalam menyukseskan PON 2012 mendatang.

"Belum kita belum mendengar informasi tersebut. Memang seperti yang diketahui, kita berhutang saat ini untuk proyek tersebut. Namun segera dicarikan solusinya,"ujar Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau, Emrizal dalam siaran persnya yang diterima detikcom.

Kendati demikian, Emrizal yang juga merupakan Ketua Satu Bidang Sarana dan Prasarana PB PON mengharapkan proses mogok tidak perlu dilakukan. Apalagi sampai melakukan pembongkaran untuk sarana yang akan digunakan dalam waktu dekat ini.

Untuk solusi awal, pihaknya sedang berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mencarikan payung hukum. Sehingga kekurangan dana tersebut dapat segera dipenuhi.

"Kondisi itu akan kita teliti lebih lanjut. Sehingga dapat dicarikan solusi terbaik. Yang penting komitmen kita untuk mendukung PON September mendatang," imbuh Emrizal.

Dia menambahkan, keterlambatan pembayaran itu bukan karena faktor kesengajaan. Melainkan karena proses adminitrasi yang belum tuntas. "Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini sudah didapat solusi terbaik," harapnya. Get Adobe Flash player

0 komentar:

Post a Comment